Selasa, 26 Maret 2013

Organisasi,Manajemen dan Dimensi Perspektif sistem, (rabu,27 maret 2013)

Organisasi dan manajemen dapat ditinjau dengan pendekatan sistem.,Organisasi adalah bagian dari manajemen,sedangkan manajemen adalah juga bagian dari organisasi. Secara umjm organisasi didefinisikann sebagai suatu sistem peran,aliran aktivitas dan proses (meniunjukkan proses organisasi atau disebut sistem/pola hubungan kerja),dan melibatkan beberapa orang sebagai pelaksana tugas/aktivitas yang dirancang untuk melaksanakan tujuan bersama. Pelaksanaan tujuan bersama ini merupakan alasan mengapa organisasi ada. Sumberdaya manajemen adalah informasi. Tugas utama manajemen adalah mengambil keputusan. Pemanfaatan informasi secara penuh merupakan salah satu faktor dalam menilai kjalitas keputusan. Manajemen dapat dipandang sebagai aktivitas yang bertanggung jawab atas penciptaan, pertumbuhan dan kelangsungan organisasi. Dalam konteks ini,otganisasi dipandang sebagai kerangka atau rumah,tempat untuk melaksanakan kegiatan manajemen. Fungsi-fungsi di dalam proses manajemen, dapat digambarkan sebagai berikut;

Fungsi Mendasar terditi atas ;
- Fungsi Perancanaan; mengembangkan sasaran,pemecahan persoalan,alokasi sumberdaya,rancangan dan penataan sistem kerja.
- Fungsi Implementasi: pencapaian sasaran & rencana,operasional pekerjaan dan sistem organisasional melalui SDM.
- Fungsi Kontrol; Umpan balik,pemantauan,pengukuran & analisis,penelaahan,pengkajian,evaluasi,audit,tindakan koreksi,tinjauan/review,diagnosis

Fungsi Tradisional terdiri atas;
- Perencanaan
- Anggaran
- Pengangkatan
- Penataan
Hal-hal tersbut masuk pada wilayah Fungsi Perencanaan

kemudia yang masuk wilayah fungsi implementasi adalah;
- Menyelenggarakan
- Mengarahkan
- Mengkordinasikan
- Memerintah
- Menggerakkan
- Memimpin

Sementara yang masuk wilayah fungsi kontrol adalah; mengendalikan dan melaporkan

Untuk Dimensi waktu fungsi perencanaan adalah; periode pra-operasional,orientasi ke masa depan dan fjngsi ramalan dan proyeksi.
Untuk fungsi implementasi dimensi waktunya adalah; Priode operasional,perhatian saat ini dan kontinyu,fungsi menggerakkan dan motivasi.
Untuk fungsi kontrol dimensi waktunya adalah; periode pasca-operasional,orientasi setelah kejadian dan fungsi peraturan dan penyesuaian

Bila disimak,kegiatan analisis juga diagnostik adalah bagian dari fungsi kontrol di dalam fungsi proses manajemen.

Kegiatan fungsi implementasi di dalam proses manajemen cenderung berinteraksi antara orang satu dan yang lain dengan tujuan memaksimumkan kepuasan (serta produktivitas) dan lazimnya menggunakan filosofi ilmu perilaku. Ilmu perilaku berhubunban dengan usaha untuk mencapai pebgetahuan tentang perilaku manusia guna memperoleh pengertian tentang menbapa manusia menunjukkan kelakuan dan perubahan tertentu,terutama sehubjnban dengan interaksi merema dengan pihak-pihak lain dalam organisasi.  Kegiatan diagnosi dan tindak lanjutnya cenderung difokuskan untuk menggerakkan pilihan perubahan peran implementasi dalam menumbuh kembangkan organisasi, dan karenznya, para pemimpin dapat ddngan mudah membimbing pengikutnya untuk mengubah tatanan implementasi sesuai perkembangan kebuguhan organisasi.  Peran implementasi adalah peran yang dimainkan oleh setiap individu yang berintaraksi dengan individu lainnya di dalam kelompok atau organisasi yang dapat menubah perilakunya,dalam melaksanakan tujuan bersama guna memaksimumkan kepuasan (dan produktivitas).

KegiatN perencanaan dan kontrol di dalam proses manajemen cenderung berinteraksi antara orang dan pekerjaan atau tugas dengan tujuan memaksmumkan produktivitas dan kepuasan,lazimnya dengan filosofi ilmu manajemen.  Jika seluruh proses manajemen berorientasi masukan-keluaran diintegrasikan,filosofi sisten dapat diterapkan secara utuh guna menkngkatkan keefektifan dan kinerja organisasi dengan senantiasa memlerhitungkan keserasian dan keselarasan peingkztan produktivitas serta kepuasan sehingga penerapannya dirasakan berimbang dan harmonis oleh seluruh jajaran /anggota organisasi.
(Nevizond Chattab,14-17)

Perhatian untuk seluruh kelas D1 & D2, hari ini saya tidak masuk kelas,kegiatan kelas untuk hari ini,secara individu ANDA membuat resume atas materi ini,yang harus serahkan pada pertemuan minggu depan.






Minggu, 24 Maret 2013

Materi kuliah Analisis dan Formulasi Kebijakan 26 Maret 2013

Proses kebijakan publik;
Langkah-langkah proses kebijakan publik :
Anderson :  Agenda setting, policy formulation,policy adoption,policy implementation,policy assesment/evaluation.
Ripley ; agenda setting,  formulation and legitimating of goal and programs,programs implementation, performance and impact,decision about the future of the policy and program.
Dye ; identifikasi masalah kebijakan,penyusunan agenda,perumusan kebijakan,pengesahan kebijakan,implementasi kebijakan,evaluasi kebijakan.

Proses kebijakan merupakan aktivitas yang berkaitan dengan dengan, bagaimana:
a, masalah dirumuskan, b, agenda kebijakan ditentukan, c,kebijakan dirumuskan, d, keputusan kebijakan diambil, d. Kebijakan dilaksanakan, d, kebijakan dievaluasi.

Setiap tahapan proses kebijakan terdapat pertanyaan kunci yang perlu dijawab untuk kepentingan analisis proses kebijakan publik.
1. Problem identification
    a. Apa yang dimaksud dengan masalah kebijakan?
    b. Apa yang menyebabkan masalah menjadi masalah kebijakan?
2. Formulation
    a. Bagaimana alternatif kebijakan dikembangkan?
    b. Siapa yang berpartisipasi dalam perumusan (formulation) kebijakan?
3. Adopsi
    a. Bagaimana alternatif kebijakan diadopsi dan diundangkan?
    b. Persyaratan apa yang harus dipenuhi?
    C. Siapa yang mengadopsi kebijakan?
    d. Proses apa yang dilakukan?
    E.  Apa saja muatan kebijakan yang telah diadopsi
4. Implementasi
    a. Siapanyang terlibat dalam pelaksanaan?
    b. Apa yang dilakukan agar suatu kebijakan publik dapat menimbulkan efek?
    c. Apa dampaknya terhadap muatan kebijakan publik?
5. Evaluation
    a. Bagaimana efektivitas atau dampak suatu kebijakan diukur?
    b. Siapa yang melakukan Kebijakan?
    c. Apa konsekwensi yang ditimbulkan oleh evaluasi kebijakan?
    d. Apa ada tuntutan (demands) untuk mengubah atau mencabut kebijakan?
(Joko widodo, hal 17-18).

Proses Formulasi Kebijakan Publik,
a. Identifikasi dan pemahaman masalah ; Perubahan terjadi baik lingkungan internal maupun eksternal akan menimbulkan dampak,apakah dampak tersebut dikehendaaki atau tidak. Perubahan yg dapat menimbulkan dampak ini tentu akan menimbuilkan masalah dan harus dipikirkan langkah antisipasi atau upaya pemecahannya. Oleh karena itu langkah penting dalam Proses identifikasi dan memahami masalah kita harus mampu melakuan pemetaan situasi masalah dengan cara melakukan pencermatan atau mengenali (scanning) setiap perubahan yang terjadi. Baik pada lingkungan internal maupun eksternal.
Salah satu metode mengenali (scanning) untuk memahami masalah akibat terjadinya pefubahan lingkungan baik internal maupun  eksternal adalah teori "gunung es" (ice berg and level perspective). Menurut teori ini (iceberg theory ),pemahaman masalah yg dihadapi organksasi publik,senantiasa diawali dari adanya kejadian-2 (events) yang mengemuka di masyarakat. Berdasarkan kejadian-2 itu dapat dikemukakan apa yang menjadi kecenderungan atau perilaku (pattern of behaviour ) dari peristiwa itu. Atas dasar pola perilaku yang sama ini,kemudian bisa ditemukan apa yang menjadi struktur sistemik (systemic structure ) permasalahan masyarakat. Setelah ditemukan struktur sistemik. Permasalahn dari events tadi, baru dapat ditemukan mental models masalah sebagai akar masalah. Berdasarkan akar masalah tersebut, kemjdian dapat ditentukan kerangka intervensi strategis apa (desain kebijakan) yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang mengemuka tersebut. Manakala struktur sistemik telah diintervensi,maka pola perilaku permasalahan tadi tidak akan terulang lagi. Dalam hal ini otomatis peristiwa -peristiwa. (events ) tidak akan mengemuka lagi di masyarakat.

Events, merupakan peristiwa -peristiwa yang terjadi di masyarakat.
Pattern of behaviour, merupakan pola perilaku atau kecenderungan-kecenderungan yang sama dari peristiwa -peristiwa yang terjadi.
Systemic structure, merupakan struktur hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa lain.
Mental Models, merupakan akar masalah yang diperoleh dari kesimpulan struktur hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa lain yang terjadi dalam masyarakat.

Pemahaman masalah secara bertingkat menurut teori gunung es ini menghasilkan perspektif pengertian dan pemahaman yang bertingkat pula (level of perspective ). Pemahaman masalah tersebut juga dapat menemukan pola pikir dan jenis tindakan tertentu (intervensi ) apa yang perlu dilakukan dalam mengantisipasi masalah yang mengemuka.
Pemahaman masalah secara bertingkat ini menggambarkan pada kita bahwa peristiwa (events ) yang terjadi sesungguhnya berakar pada pola perilaku (pattern of behaviour ),dan pola perilaku berakar dari struktur sistemik.  Pola perilaku ini menggambarkan adanya saling keterkaitan antara peristiwa satu dengan peristiwa lainnya meskipun belum terstruktur. Sementara itu,struktur sistemik menggambarkan hubungan secara menyeluruh dari saling berinteraksi,dan interdependence antara peristiwa satu dengan peristiwa lain yang terjadi. Kesimpulan hubungan yang menyeluruh dan saling berinteraksi dan interdependence antara peristiwa satu dengan lainnya disebut Mental models. Mental models ini merupakan akar dari masalah terjadinya peristiwa yang mengemuka di masyarakat.

Setelah berhasil memahami tingkatan perspektif masalah yang mengemuka di masyarakat berdasarkan teori gunung es ini,selanjutnya teori ini akan dijadikan pijakan dasar dalam melakukan pemetaan situasi masalah yang mengemuka di masyarakat.
Keseluruhan unsur2 yang terkandung dalam pemahaman masalah menurut teori gunung es tersebut akan membantunmemetakan situasi masalah yang dihadapi oleh organisasi.

Events merupakan peristiwa peristiwa yang terjadi di masyarakat,bisa jadi banyak sekali frekuensi maupun variasi dan intensitasnya. Proses mengenali (scanning) terhadap peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian di masyarakat menghasilkan setumpuk masalah yang sering disebut "meta masalah ". Dari setumpuk peristiwa,kejadian,dan masalah yang berhasil kita kenali itu,kemudian dilihat kesamaan-kesamaan proses terjadinya. Berdasarkan peristiwa, kejadian atau masalah yang memiliki kesamaan-kesamaan itu akan menghasilkan suatu pola perilaku atau kecenderungan -kecenderungan (pattern of behaviour )dari setumpuk peristiwa,kejadian atau masalah yang mengemuka di masyarakat itu.

Peristiwa, kejadian dan masalah yang terjadi masyarakat dan memiliki kecenderungan yang sama itu kemudian didefinisikan untuk mengetahui bagaimana pola hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa lain yang memiliki kesamaan atau kecenderungan itu,dan sekaligus mengetahui sebab dan akibatnya. Melalui aktivitas pendefinisian ini,akan diketahui bagaimana struktur hubungan sistemik (systemic structure ) diantara peristiwa, kejadian dan masalah itu.

Struktur hubungan sistemik yang menunjukkan hubungan sebab akibat di antara peristiwa, kejadian dan masalah yang mengemuka di masyarakat, selanjutnya dilakukan spesifikasi atas serangkaian hubungan peristiwa, kejadian dan masalah tadi. Dari sekian banyak kejadian, peristiwa dan masalah yang saling berhubungan tadi,setelah didefinisikan tinggal beberapa peristiwa, kejadian, masalah saja yang perlu dipilih mana yang akan diintervensi untuk mengantisipasi atau mengatasinya.
(Joko Widodo,44-49)





.
    

Senin, 18 Maret 2013

Apa. Perbedaan antara sektor publik dan sektor privat (swasta)?

W.F. Baber (dikutip dalam Masey,1993:15) berpendapat bahwa sektor publkk mengandung sepuluh ciri penting yang membedakannya dari sektor swasta. Sektor publik ;
1. lebih kompleks dan mengemban tugas-tugas yg lebih mendua (ambiguous )
2.menghadapi lbh banyak problem dlm mengimplementasikan keputusan-keputusannya.
3.memanfaatkan lebih banyak orang yg memilki motivasi yang sangat beragam.
4.lebih banyak memperhatikan usaha memepertahankan peluang dan kapasitas.
5.lebih memperhatikan kompensasi atas kegagalan pasar.
6.melakukan aktivitas yg lebih banyak mengandung signifikansi simbolik.
7.lebih ketat dalam menjaga standar komitmen dan legalitas
8.mempunyai peluang yg lebih besar untuk merespon isu-isu keadilan dan kejujuran (fairness)
9.harus beroperasi demi kepentingan publkk.
10.harus mempertahankan level dukungan publik minimal di atas level yang dkbutuhkan dalam industri swasta.

Ketika mengkaji karakteristik "profit" dari sektor publik dan sektor "nonprofit " sePerti sekolah,unkversitas,organisasi relawan,rumah sakit dan sebagainya,Anthony dan Herzlinger memyatakan bahwa garis demarkasi keduanya adalah "dalam Organisasi nonprofit, keputusan yang dibuat oleh manajemen dimaksudkan untuk menciptakan layanan yang sebaik mungkin sesuai dg. Sumberdaya yang tersedia,dan keberhasilannya dikukur terutama brrdasarkan seberapa banyak layanan yang diberikan oleh organisasi ini dan seberapa baik layanan itu diberikan ".(Anthony dan Herzlinger, 1980:31).
Jadi ukuran sektor nonprofit lbh banyak didasarkan psda kriteria kesejahteraan sosial ketimbang kriteria keuntungan financial. Kedua penulis tersebut mengatakan bahwa cirk-ciri nonprofit adalah :
A. Tidak mengejar kuntungan.
B. Cenderung menjadi organisasi pelayan
c. Ada batasan yang lebih besar dlm tujuan dan strategi yg mereka susun.
d. Sektor ink lebih bergantung pada klien untuk mendapatkan sum berdaya financialnya.
e.sektor ini lebih didominasi oleh kelompok professional
f.akuntabilitasnya berbeda dg akuntabilitas organisasi privat/profit
d.manajemen puncak tidak punya tanggung jawab yang sama atau imbalan financial yang sama
e.organisasi sektor publik bertanggung jawab kepada elektorat dan proses politik
f.tradisi kontrol manajemen kurang.
(dikutip dari Wayne Parsons,Public Policy......hal.10)









R


Selasa, 12 Maret 2013

Konsep Dasar Tentang Kebijakan Publik


* Telah terjadi perkembangan yang sangat dinamis dalam masyarakat akibat dati tingkat kehidupan mereka yang semakin baik,sebagai indikasi telah terjadi empowering pada diri masyarakat.
* Aparatur pemerintah harus mulai bergeser posisi dan perannya dalam pelayanan publik. Dari "pengatur & "tukang perintah" menjadi "pelayan"
Dari pendekatan kekuasaan, menjadi fleksibel kolaaboratis dan dialogis.
Dari cara yang sloganis menuju cara kerja yang realistis pragmatis.

Peran baru pemimpin kedepan menurut Peter Senge :
* Sebagai Designer (perancang); mampu merancang dan merumuskan apa yang menjadi visi,misi,tujuan,sasaran,nilai nilai organisasi dan memberi peluang kepada orang-orang dalam organisasi untuk berperan serta. juga harus mampu merumuskan ap yang menjadi kebijakan ,strategi dan struktur pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
* Sebagai teacher (guru); mampu membagkitkan organisasi sebagai ntempat belajar bagi para anggota maupun stafnya.
* Sebagai steward (pelayan,pendorong,pengayom); mampu menempatkan dirinya sebagai pelayan,baik unyuk stafnya maupun anggotanya.

Ketrampilan baru (new skill) pemimpin di masa depan ;
* Visi bersama (shared vision ),membangun visi bersama (building. Shared vision ),memunculkan memtal-mental model dan mengujinya (surfacing and challenging mental model ),mengikatkan diri ke dalam dan berpikir sistemik (engaging in system thinking )

* Tantangan pemimpkn ke depan afalah mampu memenuhi harapan,tuntutan dan aspirasi masyarakat yang dilayani setta mampu memecahkan masalah publik hang tumbuh dan berkembang di masyarakzt.

*. Salah satu instrumen untuk mengatasi tantangan ini adalah kebijakan publik. Alasannya dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan intervensi atau tindakan tertentu guna mencapai suatu hasil yang diharapkan (intende impact )

Apa kebijakan Publik?
*Kebijakan publik adalah hubungan antara suatu unit pemerintah dengan lingkungannya. (Robert Eyestone)
*Kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. (Thomas R.Dye)
*Upaya untuk memahami dan mengartikan :
  1. apa yang dilakukan atau tidak dilakukan.
  2. apa yang menyebabkan atau yang mempengaruhi nya dan
  3. apa pengaruh dan dampak dari kebijakan publik tersebut.  ( Kartasasmita)
* Serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh pelaku gun memecahkan masalah tertentu. ( Anderson)
* Sebagai suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkanoleh seseorang,kelompok atau pemerintah dalam lkngkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencapai peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yNg diinginkan. (Frederick )

Element kebijakan :
a. Kebijakan publik
B. Pelaku kebijakan
c. Lingkungan kebijakan (Dye)
Menurut Dunn:
a. Stakeholders kebijakan
b. Kebijakan publik (policy contens)
c. Linkungan kebijakan (policy environment )

Mustopadijaya menambah satu element,yaitu : kelompok sasaran kebijakan (target groups)
Menurut David Eston : sistem terdiri atas : inputs,outputs,feedback, dan lingkungan

Atas dasar pengertian tersebut,dapat ditemukan element yang terkandung dalam kebijakan yang dikemukakan oleh Anderson dalam Islamy (1994)
1.  Kebijakan selalu mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu.
2. Kebijakan berisi tindakan atau pola tindakan pejabat2 pemerintah.
3.  Kebijakan adalah apa yang benar2 dilakukan oleh pemerintah dan bukan apa yang dimaksud akan dilakukan.
4.  Kebijakan publik bersifat positiv (merupakan tindakan pemerintah mengenai suatu masalah tertentu ) dan bersifat negatif (keputsan pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu)
5.  Kebijakan publik (positif) selalu betrdasarkan pada peraturan perundang undangan tertentu yang brxifat memaksa (otoritatif)
(dikutip dari joko Widodo,Analisis Kebijakan Publkk...... hal 13)




 
  

MATERI KULIAH ANALISIS MANAJEMEN KELEMBAGAAN



KONSEP DASAR TENTANG ANALISIS  MANAJEMEN & KELEMBAGAAN
       MENGAPA  DIPERLUKAN ANALISIS ?
       PERUBAHAN ATAU PERTUMBUHAN PASTI AKAN TERJADI DALAM SETIAP ORGANISASI.
       ORGANISASI HARUS MEMBERI KEUNTUNGAN KEPADA  SETIAP YANG BERKEPENTINGAN ;  PELANGGAN,PEGAWAI,PEMEGANG SAHAM DAN LAINNYA.
       SETIAP  PERTUMBUHAN  PASTI MENGALAMI PERUBAHAN  DAN PERUBAHAN ITU  DIDASARKAN ATAS PILIHAN KEPUTUSAN SEBELUMNYA.
       KEPUTUSAN DIAMBIL BERDASARKAN ATAS DIAGNOSA TENTANG KONDISI KESEHATAN ORGANISASI.
       DIAGNOSA DIPERLUKAN  DAN SANGAT PENTING BAGI ORGANISASI uNTUK MENGETAHUI STATUS  KESELURUHAN  ATAU BEBERAPA BIDANG SECARA  CEPAT.
       FUNGSI  ANALISIS  MANAGEMENT ADALAH UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI ATAU GAMBARAN YANG DIBUTUHKAN DARI ORGANISASI.
       INFORMASI YANG DIPEROLEH  DARI  RANGKAIAN PROSES,PRODUK,JASA  YANG KEMUDIAN DI ANALISA UNTUK  MENGETAHUI : KINERJA.
       KINERJA DAPAT BERUPA FINANSIAL DAN NON-FINANSIAL.
       PENGUKURAN KINERJA MERUPAKAN BAGIAN DARI FUNGSI KONTROL.

       METHODOLOGI  UNTUK PEMILIHAN & PROSES ERUBAHAN LEBIH TRFOKUS,TERARAH DAN SISTEMIK.
       MUDAH MENGINTERPRETASIKAN SELURUH PROFIL  PERUBAHAN  UNTUK  TERCAPAINYA EFEKTIFITAS DAN KINERJA ORGANISASI.
       TERIDENTIFIKASINYA FAKTOR KEKUATAN ORGANISASI DAN JENIS DOMAINNYA.
       MEMUDAHKAN IDENTIFIKASI ARAH YANG AKAN DITEMPUH
       TERIDENTIFIKASINYA KESESUAIAN & KETIDAK SERASIAN ANTARA PROFIL BUDAYA ORGANISASI DAN PROFIL INDIVIDU/PEMIMPIN.
       DIKETAHUINYA STRATEGI DAN FOKUS TINDAKAN PERUBAHAN YANG HARUS SEGERA DIMULAI,DIHENTIKAN ATAU DILAJUTKAN.
       ORGANISASI SEGERA DAPAT DITATA LEBIH EFEKTIF  MENGADAPTASI ADANYA TANTANGAN PERUBAHAN ORGANISASI.
       MENGHASILKAN PEMBELAJARAN ORGANISASI DAN PERSONIL  DENGAN PEMAHAMAN YANG LEBIH BAIK TENTANG BAGAIMANA MEMILIH PERUBAHAN YANG LEBIH FOKUS UNTUK EFEKTIFITAS DAN KINERJA ORGANISASI.
       BISA MEMBANDINGKAN PERGERAKAN PENGELOLAAN PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEBUTUHAN KRITIS PERUBAHAN BUDAYA PADA  BANYAK  ORGANISASI MAJU.
       MENDORONG PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN KAPAILITAS ORGANISASI SECARA MENYELURUH SERTA PENYERAHAN NILAI YANG SEMAKIN MENINGKAT UNTUK KEPENTINGAN PELANGGAN & STAKEHOLDERS  LAINNYA.


HIRARK I SISTEM ORGANISASIONAL
       SISTEM  =  MASUKAN (INPUT) -  PROSES (PROCESS) -  KELUARAN  (OUTPUT)
       DIPERLUAS DALAM  ORGANISASI MENJADI =  PEMASOK (SUPPLIER) – PENYEDIA (PROVIDER) -  PELANGGAN (CUSTOMER).
       PENYEDIA  SERING DIKATAKAN SEBAGAI ; SUATU ORGANISASI.
       DENGAN PENDEKATAN PROSES, ORGANISASI DAPAT DIPANDANG SEBAGAI PENGOLAHAN SUMBERDAYA  YANG DIBERIKAN OLEH PEMASOK UNTUK DINTRANSFORMASI  MENJADI KELUARAN DAN DISERAHKAN KEPADA PELANGGAN.
       DENGAN BATASAN PENYEDIA SEBAGAI SUATU ORGANISASI,MAKA  ORGANISASI DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI SUATU ENTITAS SOSIAL YANG TERKOORDINASI,TERDIRI ATAS DUA ORANG ATAU LEBIH UNTUK MENCAPAI SPERANGKAT TUJUAN BERSAMA .
       KECENDERUNGAN HIRARKI SISEM ORGANISASIONAL  DAPAT DIBAGI MENJADI  2;
       1.  BERSIFAT  NYATA/TERLIHAT  (TANGIBLE) DAN INI BISA  DILIHAT DARI PRESPEKTIF ;
       A- ORGANISASI
       B- SISTEM
       C-ORANG
        2- BERSIFAT TIDAK NYATA/TIDAK TERLIHAT (INTANGIBLE) INI ADALAH YANG DIRASKAN BERSAMA  DAN DIANUT KUAT SEBAGAI TATA NILAI (VALUES) OLEH JAJARANNYA.

Hirarki Sistem Organisasional (lanjutan)

Hirarki yang bersifat nyata bila dilihat dari perspektif Organisasi :
Dalam konteks organisasi yang lebih luas,pembagian kerja di dalam organisasi biasanya dikelompokkan atau dibedakan ke dalam spesialisasi atau fungsi tertentu,sperti sistem fungsional operasi,keuangan,sumberdaya manusia dan lainnya. Agar keefektifan sistem fungsional itu terkoordinasi dengan baik di seluruh otrganisasi,perlu ada sistem /pola hubungan dalam mengalirkan informasi atau komunikasi antar unit atatu antar sistem gungsional,yang proses kegiatannya diperljas dan interaksinya melampui unit organisasinya serta melintasi berbagai sistem/proses fungsional. Sistem/pola hubungan trsbt merupakan salah satu komponen dasar dalam struktur organisasi yang bersifat dinamis dan kehadirannya senantiasa amay diperlukan dlm menjalankan organisasi.
Dalam pelaksanaannya,setiap otganisasi dikelola dan dikendalikan oleh seorang pemimpin sebagai hirarki tertinggi didalam organisasi tsb. Pada setiap perusahaan,kesatuan atau dewan pimpinan tertinggi organisasi dan pimpinan tertinggi dari setiap sistem fungsional yang ada sering disebut sebagai Direksi (Board of Directors)

Dari perspektif Sistem;
Dalam konteks organisasi,sistem dapat dilihat dari berbagai sistem fungsionalnya hang proses dan sub-proses kegiatannya dibatasi di dalam unit kerjanya sendiri,spt.divisi keuangan dan akuntasi atau SDM. Agar pelaksanaanya efektiv dan karena kepentingan sistem ini tdk bisa bekerja sendiri,maka perlu ada proses lintas fungsional yang proses kegiatannya diperluas dan berinteraksi melampui unit organisasinya (melampui unit ketja divisi keuagan & akuntansi).

Dari perspektif orang;
Hanya melalui orang suatu sistem dapat beroperasi,dan melalui beberapa orang organisasi dapat digerakkan dan dikendalikan. Lebih jauh lagi,hanya melalui perilaku berbagai orang,keunggulan  sejati bermasa depan harmonis dan seimbang dapat diraih.

Hirarki yang bersifat tidak nyata/tidak terlihat (intangible):
Berdasarkan pengalaman,ternya cara memandang pergerakan kemajuan fan kesuksesan organisasi berdasarkanpilihan perubahan dari ketiga perspektif itu saja hanya menghasilkan perubahan mekanistis dan tidak memiliki ikatan emosional dan spiritual yang dianut kuat. Karena fungsi dan peran tata nilai para individu dan keyakinannya (beliefs) sebagai perspektif ke empat yang justru mendasari ketiga perspektif terabaikan.

Di dalam organisasi,tata nilai merupakan sumber kekuatan,energi dan motovasi dalam mengambil sikap dan tindakan terhadap apa yang penting,berharga dan dijunjung oleh seseorang. Tata nilai merefleksikan dan memperkuat budaya organisasi yang diinhginkan. Tata nilai mendukung dan mengarahkan pemnbuatan keputusan dari setiap anggota organisasi serya membantu organisasi dalam mencapai visi dan menjalankan misi. Karena tata nilai berperan sebagai sumberkekuatan dan fondasi/acuan dasar dalam mengambil keputusan bagi jajaran otganisasi,maka tata nilai hatus menjadi "atasan" bagi para anggota otganisasi agar diyakini sebagai sumber kekuatan yang sesungguhnya dlm organisasi. Di dalam organisasi,hanya ada satu "atasan" sejati dan tertinbgi hirarkinya,yaitu tata nilai organisasi yang dibangun sesuai konstribusi dari para anggota dan pegawainya. Tanpa bermaksud menyederhanakan persoalan,dapat dinyatakan bahwa tata nilai yang patut dianut sebagai ukutan benar-salah harus langsung bersumber dari Kebenaran Yang Mutlak.

Seluruhnobyek kegiatan diagnostik (analisis) dilakukan pada perspektif sistem,orang,organisasi atau budaya,khusunya mkeyakinan bersama dan tata nilai (shared beliefs and values). Pelaksanaanya bisa dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama sama,yang hasilnya kemudian ditindak lanjuti dengan fokus tindakan perubahan pada tatanan sistem,orang dan organisasi serta budaya. Bila dipandang dari fungsi proses manajemen,fokus tindakan perubahan ink cenderung menggerakkan perubahan peran dari fugsi implementasi. Dengan mengubah tatanan dan peran implementasi secara utuh dan cerdas,sesuai ikatan emosional dan spiritual yang dianut kuat serta dijunjung bersama,kita dapat meraih keunggulan sejati bermada depan ceran dan harmonis yang disesuaikan keseimbanban sistem semesta alam. Untuk memantau dan merealisasikan keinginan ini,dengan kegiatan diagnostik atau analisa manajemen dan tindak lanjutnya,status dan pergerakan peningkatan keunggulan organisasi,baik sebagai kinerja baik (good performance) atau pemimpkn pada industrinya (industry leader) maupun mungkin pemkmpin kelas dunia (world class leader) dapat diketahui dengan relatif cepag.
(dikutip/disadur dari buku Diagnostic Management, Nevizond Chattab hal.5-8)








Rabu, 06 Maret 2013

materi sylabi mt. Kuliah Analisis Manajemen dan Kelembagaan ISLAM

I. Konsep Dasar tentang Analisis Manajemen dan Kelembagaan
   a- perlunya analisis
   b- hirarki sistem organisasional
II. Analisis Organisasi
III. Analisis. Sistem
IV. Analisis manusia
V. Analisis budaya
Referensi :
1. Dale D.Mc.Conkey,  Manajemen Bagi Organisasi non Perusahaan.
2. Ahmad Ibrahim Ibn Shin, Manajemen Syariah
3. Mulyana & Jony Setiawan, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen
4. Nevizond Chattab, Diagnostic. Manajemen
5. Website tentang. Analisis Organisasi. Dan Kelembagaan.

Silabi Mata Kuliah Formulasi dan Analisis Kebijakan Publik

I. Konsep kebijakan Publik
   a, proses kebijakan publik
   B. Tahap-tahap kebijakan publik
II.Analisis proses Formulasi Kebijakan Publik
III. Analisis proses Implementasi Kebijakan Publik
IV.Analisis Proses. Evaluasi kinerja kebijakan publik

Referensi :
William Dunn, Analisis Kebijakan
Dr.Sholihin Abd,Wahab,MA,  Analisis Kebijakan Publik
Dr.M.Irfan Islamy, Prinsip Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara
Dr. Joko Widodo, Analisis Kebijakan Publik
Budi Winarno, Teori dan Ptoses Kebijakan Publik