Rabu, 20 Mei 2015

MK Manajemen Kepemimpinan kelas 6D (kelembagaan)(cq Kosma PUGUH S.)

Balanced Scorecard dalam perspektif Manajemen Kepemimpinan

Konsep pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert Kaplan dan David P.Norton di Harvad Business Review tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul "Balanced Scorecard-Measures that Drive Performance".
Pembahasan teori ini diharapkan dapat mendukung penguaatan manajemen kinerja di suatu organisasi serta dihubungkan dengan ilmu manajemen kepemimpinan.

Pengertian Balanced Scorecard; merupakan suatu konsep yang bertujuan untuk mendukung perwujudan visi,misi dan strategi perusahaan dengan menekankan kepada empat kajian yaitu perspektif keuangan (financial),pelanggan (customer),bisnis internal (internal business) serta pembelajaran dan pertumbuhan (learnig and growth) dengan target bersifat jangka panjang.
Balanced scorecard terdiri atas dua kata; (1) kartu skor (scorecard) dan (2) berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja suatu organisasi atau skor individu. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja organisasi/individu di ukur secara berimbang dari dua aspek; keuangan dan non keuangan,jangka pendek dan jangka panjang,internal dan eksternal.

Balanced scorecard dan Manajemen Kepemimpinan;
Ada hubungan yang kuat antara konsep Balanced scorecard (BSC) dan manajemen kepemimpinan. Setiap pemimpin dalam mendukung pengambilan keputusan ia memerlukan analisis dan pandangan dari berbagai sudut pandang. dengan tujuan semua itu akan memberikan penguatan pada keputusan yang akan dihasilkan nantinya.
Hal ini juga dimaksudkan agar setiap keputusan yang dihasilkan tidak hanya mengejar profit yang tinggi tanpa memikirkan pengembangan kualitas karyawan,termasuk penyediaan fasilitas yang dibuthkan karyawan, gaji yang mencukupi,tunjangan,jaminan hari tua,jaminan kesehatan dan bentuk-bentuk lainnya.

Menurut Bambang Sudibyo; BSC mengukur kinerja manajemen dari dimensi finansial dan nonfinansial. jadi disamping memberikan indikaor kinerja finansial seperti yang lazimnyadiberikan oleh fungsi akuntansi,BSC juga memberikkan indikator indikator kinerja penting lainnya yang dimensinya tidak finansial seperti kepuasan konsumen,perolehan konsumen baru.waktu pelayanan (delivery time),kualitas,kepuasan kerja, timgkat penguasaan skill,segmen pasar dan lain sebagainya. Pengukuran kinerja dari segi non keuangan ini juga dapat dilihat sebagai evaluasi yang berimbang (balance)
(di sadur dari buku "Manajemen Kepemimpinan" teori dan aplikasi, karangan Irham Fahmi halaman 115-118)

Untuk kelas 2D-1, Teori Administrasi (cq Kosma Ah.Affandi)

Bahan materi kuliah : KEPEMIMPINAN DALAM RANGKA MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI (dari buku " KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI" karangan WAHJOSUMIDJO halaman 30-43)

Tugas kuliah untuk hari ini : Kamis 21 Mei 2015 adalah "Studi Pustaka" me-resume (meringkas) materi tersebut di atas,kemudian akan kita diskusikan pada pertemuan minggu depan.

Untuk disebar luaskan/di informasikan kepada seluruh anggota kelas 2D-1.
Terima kasih.