Senin, 18 November 2013

Materi kuliah Manaj.Kelembg.& Organisasi Islam Kls. 5D1-1&2 dan 5D2 tgl. 18&19 Nopember 2013

Fungsi Kepemimpinan dalam Islam

Adanya kepemimpinan dalam suatu komunitas (beberpa orang) yang mempunyai tujuan sama mwrupakan keharusan,ini seperti yang di sampaikan dalam hadist Rasul tentang 3 orang yang bepergian,hendaknya salah satu harus jadi pemimpin.
Dari sisi unsur yang terpenuhi adalah, adanya kumpulan manusia (3 orang lebih),ada tujuan kolektif (bersama),ada seseorang yang dipilih untuk mengarahkan (memimpin) agar tujuan bersama tersebut dapat terealisir.

Banyak para ahli mendefinisikan tentang kepemimpinan,maka dapat disimpulkan,bahwa kepemimpinan adalah kemampuan utntuk mengatur,mempengaruhi atau mengarahkan orang lain (2 orang atau lebih) untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan dengan upaya yang maksimal dan konstribusi dari masing-masing individu. (Ibrahim Abu Sin< Manajemen Syariah,hal. 129)

Kepemimpinan bukan bakat bawaan yang dibawa dari lahir,tapi merupakan proses dari hasil pembelajaran dan pengalaman.

Istilah pemimpin dan ketua (dan sejenisnya);
Persamaan ke duanya adalah : 1. merupakan jabatan tertinggi dlm struktur organisasi atau lembaga
2. mempunyai kekuasaaan untuk mempengaruhi,mengatur dan mengarahkan anggota organisasi untuk tunduk kpd kepemimpinannya.

Perbedaaanya :1. pemimpin,kepemimpinannya muncul dari aspirasi bawah (anggota) atau buttom-up, sedang ketua biasanya bersifat resmi dan mengikat kepada anggota (top-down) sesuai dengan kondisi,bentuk organisasi atau peraturan pekerjaan.
2. Secara faktual,pemimpin lebih tinggi perannya dibanding ketua,artinya kekuasaan yang dimilikinya tidak hanya bersifat resmi,dan ditetapkan dengan keputusan,namun kekuasaan itu bisa diterima sepenuhnya oleh para bawahan untuk mengikuti arah kepemimpinannya.(ini merupakan buah manis yang pernah dirasakan oleh Rasululloh dan para khulafa'urrosyidin)
3. Sumber kekuasaan seorang pemimpin adalah aspirasi bawahan,sementara ketua sumber aspirasi nya adalah jabatan dan kekuasaan resmi yang diberikan oleh peraturan.
Sehingga seorang ketua yang berhasil adalah manakala mampu mengarahkan bawahan melalui proses interaksi intens untuk saling mempengaruhi. Sikap dan tindakannya bisa diterima  sepenuhnya oleh bawahan,bukan karena kekuasaan resmi yang dimilikinya. (Ibrahim Abu Sin,hal.129-131)

Model kepemimpinan:
- Tidak ada model yang baku tentang kepemimpinan
- Yang ada bahwa seorang pemimpin harus selalu menyatu/berbaur dengan yang dipimpin (bawahan)
- Ronald Lippit & R White pernah melakukan penelitian tentang model kepemimpinan dalam kaitannya dengan adanya hubungan atau korelasi antara model kepemimpinan dengan perilaku bawahan yang nantinya akan berdampak terhadap perilaku individu dan masyarakat. Ketiga model kepemimpinan itu adalah : demokrasi,autoritarian dan laissez-faire.
Demokrasi: kepemimpinan yang dibangun atas rasa kebersamaan,persamaan dan egaliterisme
Autoritarian; kepemimpinan yang dibangun atas kekuasaan mutlak pemimpin,rakyat tinggal melaksanakan
Lassez-fire: pemimpin menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat,pemimpin hanya pasif.

Model kepemimpinan Islam?
Dibangun dengan prinsip pertengahan,moderat,pemimpin harus mempunyai kapabilitas  dan memiliki kompetensi yang mencerminkan pilar-pilar sebuah kepemimpinan.

Bila melihat apa yang disimpulkan oleh Ibrahim Abu Sin dalam Manajemen Syari'ah halaman 155-156, disimpulkan bahwa fungsi kepemimpinan dalam Islam,adalah :
a. Kepemimpinan dalam Islambersifat pertengahan,selalu menjaga hak dan kewajiban individu serta masyarakat dengan prinsip keadilan,persamaan,tidak condong kepada kekerasan dan kelembutan,tidak sewenang-wenang an bebrbuat aniaya,seperti sabda Umar RA: "sesungguhnya persoalan ini tidak patut dan layak,kecuali yang lembut tapi tidak lemah,orang yang kuatr tapi tidak korup (sewenang-
wenang)"
b. Kepemimpinan yang konsen terhadap nilai-nilai kemanusiaan,memperhatikan kemuliannya dan menyerta kannya dalam setiap persoalan krusial dan memperlakukakannya sebaik mungkin.
c. Kepemimpinan yang konsen terhadap kehidupan rakyatnya dan tidak membedakan mereka kecuali berdasarkan besarnya bebantanggung jawab yang diberikan seorang pemimpin seperti ungkapan Umar kpd. Abu Musa al-Asy'ary " bahagiakanlah persoalan rakyat dengan kehadiranmu,engkau adalah bagian dari mereka,tapi sesungguhnya Alloh memberikan beban yang lebih berat kepadamu"
d. Kepemimpinan yang konsen terhadap tujuan dan memberikan kepuasan kepada bawahan dengan membrikan suri tauladan yang baik,konsisten dan tetap bersemangat serta rela berkorban untuk mewujudkan tujuan. Lihat upaya Rasul dan Abu Bakar untuk berdakwah dan memerangi orang-orang murtad.
e. Kepemimpinan yang meimiliki kemampuan strategis,konsen terhadap segala faktor baik internal maupun eksternal yang melingkupi organisasi atau perusahaan>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar