Selasa, 12 Maret 2013

Hirarki Sistem Organisasional (lanjutan)

Hirarki yang bersifat nyata bila dilihat dari perspektif Organisasi :
Dalam konteks organisasi yang lebih luas,pembagian kerja di dalam organisasi biasanya dikelompokkan atau dibedakan ke dalam spesialisasi atau fungsi tertentu,sperti sistem fungsional operasi,keuangan,sumberdaya manusia dan lainnya. Agar keefektifan sistem fungsional itu terkoordinasi dengan baik di seluruh otrganisasi,perlu ada sistem /pola hubungan dalam mengalirkan informasi atau komunikasi antar unit atatu antar sistem gungsional,yang proses kegiatannya diperljas dan interaksinya melampui unit organisasinya serta melintasi berbagai sistem/proses fungsional. Sistem/pola hubungan trsbt merupakan salah satu komponen dasar dalam struktur organisasi yang bersifat dinamis dan kehadirannya senantiasa amay diperlukan dlm menjalankan organisasi.
Dalam pelaksanaannya,setiap otganisasi dikelola dan dikendalikan oleh seorang pemimpin sebagai hirarki tertinggi didalam organisasi tsb. Pada setiap perusahaan,kesatuan atau dewan pimpinan tertinggi organisasi dan pimpinan tertinggi dari setiap sistem fungsional yang ada sering disebut sebagai Direksi (Board of Directors)

Dari perspektif Sistem;
Dalam konteks organisasi,sistem dapat dilihat dari berbagai sistem fungsionalnya hang proses dan sub-proses kegiatannya dibatasi di dalam unit kerjanya sendiri,spt.divisi keuangan dan akuntasi atau SDM. Agar pelaksanaanya efektiv dan karena kepentingan sistem ini tdk bisa bekerja sendiri,maka perlu ada proses lintas fungsional yang proses kegiatannya diperluas dan berinteraksi melampui unit organisasinya (melampui unit ketja divisi keuagan & akuntansi).

Dari perspektif orang;
Hanya melalui orang suatu sistem dapat beroperasi,dan melalui beberapa orang organisasi dapat digerakkan dan dikendalikan. Lebih jauh lagi,hanya melalui perilaku berbagai orang,keunggulan  sejati bermasa depan harmonis dan seimbang dapat diraih.

Hirarki yang bersifat tidak nyata/tidak terlihat (intangible):
Berdasarkan pengalaman,ternya cara memandang pergerakan kemajuan fan kesuksesan organisasi berdasarkanpilihan perubahan dari ketiga perspektif itu saja hanya menghasilkan perubahan mekanistis dan tidak memiliki ikatan emosional dan spiritual yang dianut kuat. Karena fungsi dan peran tata nilai para individu dan keyakinannya (beliefs) sebagai perspektif ke empat yang justru mendasari ketiga perspektif terabaikan.

Di dalam organisasi,tata nilai merupakan sumber kekuatan,energi dan motovasi dalam mengambil sikap dan tindakan terhadap apa yang penting,berharga dan dijunjung oleh seseorang. Tata nilai merefleksikan dan memperkuat budaya organisasi yang diinhginkan. Tata nilai mendukung dan mengarahkan pemnbuatan keputusan dari setiap anggota organisasi serya membantu organisasi dalam mencapai visi dan menjalankan misi. Karena tata nilai berperan sebagai sumberkekuatan dan fondasi/acuan dasar dalam mengambil keputusan bagi jajaran otganisasi,maka tata nilai hatus menjadi "atasan" bagi para anggota otganisasi agar diyakini sebagai sumber kekuatan yang sesungguhnya dlm organisasi. Di dalam organisasi,hanya ada satu "atasan" sejati dan tertinbgi hirarkinya,yaitu tata nilai organisasi yang dibangun sesuai konstribusi dari para anggota dan pegawainya. Tanpa bermaksud menyederhanakan persoalan,dapat dinyatakan bahwa tata nilai yang patut dianut sebagai ukutan benar-salah harus langsung bersumber dari Kebenaran Yang Mutlak.

Seluruhnobyek kegiatan diagnostik (analisis) dilakukan pada perspektif sistem,orang,organisasi atau budaya,khusunya mkeyakinan bersama dan tata nilai (shared beliefs and values). Pelaksanaanya bisa dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama sama,yang hasilnya kemudian ditindak lanjuti dengan fokus tindakan perubahan pada tatanan sistem,orang dan organisasi serta budaya. Bila dipandang dari fungsi proses manajemen,fokus tindakan perubahan ink cenderung menggerakkan perubahan peran dari fugsi implementasi. Dengan mengubah tatanan dan peran implementasi secara utuh dan cerdas,sesuai ikatan emosional dan spiritual yang dianut kuat serta dijunjung bersama,kita dapat meraih keunggulan sejati bermada depan ceran dan harmonis yang disesuaikan keseimbanban sistem semesta alam. Untuk memantau dan merealisasikan keinginan ini,dengan kegiatan diagnostik atau analisa manajemen dan tindak lanjutnya,status dan pergerakan peningkatan keunggulan organisasi,baik sebagai kinerja baik (good performance) atau pemimpkn pada industrinya (industry leader) maupun mungkin pemkmpin kelas dunia (world class leader) dapat diketahui dengan relatif cepag.
(dikutip/disadur dari buku Diagnostic Management, Nevizond Chattab hal.5-8)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar